Kamis, 30 September 2010

Terombang-ambing

Kenapa masih ada keragu-ragu an...????
Ini godaan atau petunjukMu.....????

Astaghfirullahal'adziim.....

Sabtu, 26 Juni 2010

Persahabatan

Bismillahirrahmannirahiim

TERUNTUK
Sahabat, Teman,
Kawan, Bisa juga
[Ayah, Ibu, Kakek, Nenek, Om,Tante, Kakak, Adik,
Guru, Dosen, Ustadz, Teman seperjalanan,
Teman duduk, Teman Ta’lim,Teman Belajar,
Teman Facebook, De el el]

Hmmm……
Bagaimana aku memulainya ya>>>>?
Hmm siapkah teman sejati engkau……?
Apakah ia selalu ada di sisi engkau…….?
Apa yang ia berikan kepada engkau…..?

Tak perlu dijawab saat ini, aku akan memberikan
Sedikit [BENER_BENER SEDIKIT] dari apa yang terlintas
Dari apa yang di berikan ustadz-ustadz [BERHARAP…]

“Sungguh Engkau (Muhammad), seorang yang berbudi pekerti luhur.” (Qs. Al Qolam: 4)

Dan Allah Ta’ala juga berfirman, yang artinya, “Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)

“Lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara” (Ali Imron : 103)
“Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat” (Al Hujrat : 10 )

Memilih Teman Yang Baik

Teman memiliki pengaruh yang besar sekali. Rasulullah bersabda,
“Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Makna hadits di atas adalah seseorang akan berbicara dan ber-perilaku seperti kebiasaan kawannya. Karena itu beliau Shalallaahu alaihi wasalam mengingatkan agar kita cermat dalam memilih teman. Kita harus kenali kualitas beragama dan akhlak kawan kita. Bila ia seorang yang shalih, ia boleh kita temani. Sebaliknya, bila ia seorang yang buruk akhlaknya dan suka melanggar ajaran agama, kita harus menjauhinya.

Cinta Karena Allah

Persahabatan yang paling agung adalah persahabatan yang dijalin di jalan Allah dan karena Allah, bukan untuk mendapatkan manfaat dunia, materi, jabatan atau sejenisnya. Persahabatan yang dijalin untuk saling mendapatkan keuntungan duniawi sifatnya sangat sementara. Bila keuntungan tersebut telah sirna, maka persahabatan pun putus.
Berbeda dengan persahabatan yang dijalin karena Allah, tidak ada tujuan apa pun dalam persahabatan mereka, selain untuk mendapatkan ridha Allah. Orang yang semacam inilah yang kelak pada Hari Kiamat akan mendapat janji Allah. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,
“Sesungguhnya Allah pada Hari Kiamat berseru, ‘Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindungan-Ku, pada hari yang tidak ada perlindungan, kecuali per-lindungan-Ku.” (HR. Muslim)
Dari Mu’adz bin Jabalzia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman, “Wajib untuk mendapatkan kecintaan-Ku orang-orang yang saling mencintai karena Aku dan yang saling berkunjung karena Aku dan yang saling berkorban karena Aku.” (HR. Ahmad).
Mencintainya seperti mencintai dirinya sendiri

Dari Anas ra, dari Nabi `Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda; tidak beriman seorang di antara kalian hingga mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya (HR al-Bukhari)

Lemah Lembut dan Bermuka Manis

Paling tidak, saat bertemu dengan teman hendaknya kita selalu dalam keadaan wajah berseri-seri dan menyungging senyum. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,
“Jangan sepelekan kebaikan sekecil apapun, meski hanya dengan menjum-pai saudaramu dengan wajah berseri-seri.” (HR. Muslim dan Tirmidzi).
Dalam sebuah hadis riwayat Aisyah Radhiallaahu anha disebutkan, bahwasanya “Allah mencintai kelemah-lembutan dalam segala sesuatu.” (HR. al-Bukhari). Dalam hadis lain riwayat Muslim disebutkan “Bahwa Allah itu Maha Lemah-Lembut, senang kepada kelembut-an. Ia memberikan kepada kelembutan sesuatu yang tidak diberikan-Nya kepada kekerasan, juga tidak diberikan kepada selainnya.”

Saling Memberi Nasihat
Dalam Islam, prinsip menolong teman adalah bukan berdasar permintaan dan keinginan hawa nafsu teman. Tetapi prinsip menolong teman adalah keinginan untuk menunjukkan dan memberi kebaikan, menjelaskan kebenaran dan tidak menipu serta berbasa-basi dengan mereka dalam urusan agama Allah. Termasuk di dalamnya adalah amar ma’ruf nahi mungkar, meskipun bertentangan dengan keinginan teman.

Adapun mengikuti kemauan teman yang keliru dengan alasan solidaritas, atau berbasa-basi dengan mereka atas nama persahabatan, supaya mereka tidak lari dan meninggalkan kita, maka yang demikian ini bukanlah tuntunan Islam.

Seorang muslim adalah cermin saudara muslim lainnya. Jika salah seorang muslim melihat saudaranya berbuat baik, ia memberi semangat agar terus meningkatkan amal kebaikannya. Akan tetapi jika ia melihat saudaranya mengerjakan sesuatu yang kurang sempurna, ia akan menasihatinya dengan cara yang baik - secara diam-diam - dan menganjurkan agar ia bertaubat kepada Allah untuk kembali ke petunjuk Dinul Haq.

Rasulullah `Shallallahu ‘alaihi wa salam membaiat para sahabat dengan nasihat yang ikhlas semata-mata karena Allah agar mereka menjadi da’i yang ikhlas, penunjuk jalan yang baik, dan menjadi mujahid dakwah, di manapun mereka berada dan kemana pun mereka berjalan.

Sekuat-kuat ikatan iman adalah bersahabat karena Allah, cinta karena Allah, dan membenci karena Allah” (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas Ra)
Terhadap orang yang jelas-jelas membangkang syariat Allah atau orang-orang muslim yang murtad maka bagi mereka putus semua hubungan.

Hal ini merupakan pelaksanaan pengarahan Al-Quran, meskipun yang murtad itu ayah, saudara, atau anak sendiri.

“Kamu tidak akan mendapat satu kaum yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara ataupun keluarga mereka….” Qs. Al-Mujadilah:22
“Hai orang-orang beriman, janganlah engkau jadikan bapak-bapak, dan saudara-saudaramu menjadi walimu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan. Dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali maka mereka itulah orang-orang yang zalim” Qs. At-Taubah:23

Islam menempatkan ikatan ukhuwah islamiyah di atas semua ikatan, dan menempatkan persaudaraan aqidah Rabbaniyah berada di atas segala persaudaraan. Oleh karena itu, prinsip Islam yang tetap dan tidak berubah-ubah adlah “Sesungguhnya orang yang beriman itu adalah bersaudara”

Berlapang Dada dan Berbaik Sangka

Salah satu sifat utama penebar kedamaian dan perekat ikatan persaudaraan adalah lapang dada. Orang yang berlapang dada adalah orang yang pandai memahami berbagai keadaan dan sikap orang lain, baik yang menyenangkan maupun yang menjengkelkan. Ia tidak membalas kejahatan dan kezhaliman dengan kejahatan dan kezhaliman yang sejenis, juga tidak iri dan dengki kepada orang lain. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,

“Seorang mukmin itu tidak punya siasat untuk kejahatan dan selalu (berakhlak) mulia, sedang orang yang fajir (tukang maksiat) adalah orang yang bersiasat untuk kejahatan dan buruk akhlaknya.” (HR. HR. Tirmidzi, Al-Albani berkata “hasan”)

Karena itu Nabi Shalallaahu alaihi wasalam mengajarkan agar kita berdo’a dengan:

“Dan lucutilah kedengkian dalam hati- ku.” (HR. Abu Daud, Al-Albani berkata ’shahih’)

Termasuk bumbu pergaulan dan persaudaraan adalah berbaik sangka kepada sesama teman, yaitu selalu berfikir positif dan memaknai setiap sikap dan ucapan orang lain dengan persepsi dan gambaran yang baik, tidak ditafsirkan negatif. Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, ,,,
“Jauhilah oleh kalian berburuk sangka, karena buruk sangka adalah pembicaraan yang paling dusta” (HR.Bukhari dan Muslim). Yang dimaksud dengan berburuk sangka di sini adalah dugaan yang tanpa dasar.

Menjaga Rahasia
Setiap orang punya rahasia. Biasa-nya, rahasia itu disampaikan kepada teman terdekat atau yang dipercayainya. Anas Radhiallaahu anhu pernah diberi tahu tentang suatu rahasia oleh Nabi Shalallaahu alaihi wasalam. Anas Radhiallaahu anhu berkata, ”

Nabi Shalallaahu alaihi wasalam merahasiakan kepadaku suatu rahasia. Saya tidak menceritakan tentang rahasia itu kepada seorang pun setelah beliau (wafat). Ummu Sulaim pernah menanyakannya, tetapi aku tidak memberitahukannya.” (HR. Al-Bukhari).

Teman dan saudara sejati adalah teman yang bisa menjaga rahasia temannya. Orang yang membeberkan rahasia temannya adalah seorang pengkhianat terhadap amanat. Berkhia-nat terhadap amanat adalah termasuk salah satu sifat orang munafik.

Mendo’akannya, baik ketika masih hidup maupun ketika sudah meninggal.


Dari Ummu ad-Darda’, ia berkata, tuanku pernah menceritakan kepadaku bahwa dia mendengar Rasulullah `Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, barangsiapa berdo’a kepada saudaranya dengan tanpa diketahuinya, maka malaikat yang ditugasi untuk mengabulkan do’a akan berkata, Amin (semoga dikabulkan) dan bagimu yang sepertinya juga (HR Muslim)

Kamis, 20 Mei 2010

"3 idiot" in 304



Ruang kuliah 304, tiba2 berubah menjadi movie studio....
yang kudunya ada tayangan slide2 makul biofar, jadi tayangan film "3idiot"
gara-garanya,,, kuliah kosong dan si ketua kelas nayangin film.....(kebetulan remot LCD jg dah diambil)
Gak semua anak yang masih bertahan di kelas dan mereka2 yang masih bertahan di kelas niatnya memang mau ngerjain tugas kelompok...
tapi...eh tapi....
mbelok sithik....hehehe.....
perhatian sebagian besar temen2 langsung tertuju pd layar....
hohohoo....dari awal dah keliatan menarik....
sangat menginspiratif sekali...
serasa ngliat "love story in Harvard" again....^__^

Semangat berjuang dalam menuntut ilmu (hiyaa...bahasane ki lho...:p)

Dimanapun kita berada, ilmu akan kita dapat...dan jangan menyerah pada satu titik saja...cari..cari..dan cari... (hmmm...part yang ini tepat bgt ma kondisi skrg, saat lokasi PKPA RS ditentukan....berharap ngena ke temen2..hohoho...)

AAL IZZ WELL (WOW!!!) Pada intinya, kita harus yakin bahwasannya semua akan berjalan dengan baik, be positive thinking, karena keyakinan yang kita tanam dalam hati sangat mempengaruhi hasil yang akan didapat....
"Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (surat al insyiroh ayat 5, 6)
Allah pun dah menjamin kemudahan bagi kita...
naahhh...sekarang gimana sikap kita dalam mengahadapinya...
keep struggle!!! ^__^)/

Selain itu, film ni juga lucu buangggeeettsss, sedihnya jg ada,,,wah bener2 refresh otak tenann...hehe
gak nyesel harus nunda ngerjain tugas...
justru sekarang sangat bersemangat buat ngerjainnya...
yyyyeeeeyyyy......yyyyeeeeyyyy....!!!
Smangaaaat!!!
ALLAHUAKBAR !!!!

Senin, 03 Mei 2010

Sajadah Panjang




Ada sajadah panjang terbentang

dari kain yang ....

sampai ke tepi kuburan hamba

kuburan hamba bila mati



Ada sajadah panjang terbentang

hamba tunduk dan sujud

diatas sajadah yang panjang ini

diselingi sekedar interupsi



Mencari rezeki mencari ilmu

mengukur jalanan seharian

begitu terdengar suara adzan

kembali tersungkur hamba



Ada sajadah panjang terbentang

hamba tunduk dan rukuk

hamba sujud dan lepas kering hamba

mengingat Dikau sepenuhnya



lyric by bimbo



Senin, 29 Maret 2010

Cinta yang luar biasa......

Cinta bukan hanya perkataan indah tapi cinta adalah puasa siang hari dan bermunajah pada malam hari untuk ikhtiar di jalan-Nya. Cinta bukan hanya menjalankan perintah-Nya tapi cinta adalah kedekatan hati untuk memantapkan ikhlas hanya untuk-Nya. Cinta bukan hanya masalah hati tapi cinta adalah berserah diri pada ketetapan-Nya unk menggapai keridhaan-Nya. Sehingga Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah..

Cinta datang karena ketulusan, cinta pergi karena keikhlasan. Relakanlah orang yg pergi dari hadapan kita karena ada pahala & dosa mengiringinya. Rela atau tidak rela, ikhlas atau tidak ikhlas, ketetapan Allah tetap berlaku. “Tiada suatu bencanapun yg menimpa di bumi & (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan tlah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”

Janganlah menuntut Rabb-mu karena doa yang lambat dikabulkan oleh-Nya akan tetapi tuntutlah dirimu sendiri yang mungkin lambat menghadap pada-Nya. Jangan kamu menuding Allah pada sesuatu pun, kamu harus berbaik sangka terhadap-Nya, pada segala sesuatu yang telah diberikan-Nya dan jangan mengutamakan dirimu atas Allah sedikit pun. Allah tidak ditanya tentang perbuatan-Nya kepadamu tetapi kamulah yang harus bertanggungjawab perbuatanmu kepada-Nya.


Sahabat yang bijak ialah mereka yang tidak membuat temannya berputus asa akan rahmat Allah dan kasih sayang-Nya, tetapi juga tidak membuat teman itu juga terus-menerus merasa aman dari pembalasan-Nya. “Katakanlah: Hai hamba2-Ku yg melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa2 semuanya. Takutlah kepada-Ku (Allah) , jika kamu benar2 orang yang beriman.”


dan kemudian.. Kala kamu terluka karena orang-orang tidak mnghiraukanmu, bersabarlah. Allah ingin membuatmu jemu terhadap segala sesuatu. Ini tanda bahwa Allah tengah mencintaimu, Allah ingin agar kamu kembali mendekat kepada-Nya, sehingga tidak ada lagi yang dapat memalingkanmu dari-Nya. Allah lebih tahu yang terbaik untuk hidupmu. Hadapi dengan sabar, maka Allah akan memberimu pahala tanpa batas.


''dan sejujurnyaa.. andai kamu bisa sedikit bersabar.....

Kamis, 25 Maret 2010

Berlarilah sekarang......!!!!

Glenn Cunningham berumur delapan tahun ketika ia mengalami kecelakaan. Ia dan kakaknya Floyd sedang menyalakan tungku pemanas sekolah ketika tiba-tiba tungku tersebut meledak dan menewaskan Floyd. Glenn sedang berada di pintu sehingga ia selamat, tapi ketika menyadari bahwa Floyd masih di dalam, Glenn berlari masuk untuk menyelamatkannya. Ia gagal, bahkan kedua kakinya terbakar hebat.

Kedua kakinya menjadi lumpuh dan tidak bisa merasakan apa pun. Dokter menyarankan agar kedua kakinya diamputasi, tapi sambil menangis Glenn memohon agar kakinya tidak dipotong. Orang tuanya tidak tega dan menuruti keinginannya sehingga kakinya selamat dari amputasi. Dalam hatinya, Glenn yakin suatu saat ia akan dapat berjalan lagi.

Kedua kaki Glenn bengkok dan semua jari kaki kirinya hilang. Setelah perban dibuka, kedua orang tuanya bergiliran mengurut kakinya setiap hari meskipun hampir tak ada perubahan. Tapi beberapa bulan kemudian Glenn mencoba berdiri dan berjalan dengan dibantu oleh ayahnya. Kakinya tetap diurut setiap hari dan kemudian Glenn Cunningham yang tadinya kata dokter 'tidak mungkin dapat berjalan lagi' kini bisa berjalan.

Glenn masih merasa kakinya lemah sehingga ia ingin menguatkan kakinya. Ia mulai berlari pada setiap kesempatan. Ia berlari ke sekolah, ia berlari ketika mengikuti paduan suara, ia berlari ke toko daging, ia berlari di lapangan, ia berlari mencari kayu bakar dan berlari pulang dengan kedua tangan penuh kayu. Ia tidak pernah berjalan apabila ia bisa berlari.

Lima tahun kemudian, ketika berumur 13 tahun, ia memenangkan gelar juara lari di Morton County Fair. Sejak itu ia semakin sering mengikuti kejuaraan lari dan selalu berhasil menjadi pemenang. Glenn Cunningham menjadi juara lari bukan karena kakinya kuat, bahkan kaki itu pernah hampir dibuang. Glenn menjadi juara karena ia berlari pada saat semua orang berjalan.

Melisa sebenarnya senang berolah raga, terutama bela diri. Ketika ia bertemu pelatih yang sangat baik, ia rajin berlatih. Seumur hidupnya ia tidak pernah bisa melakukan split dengan salah satu kaki di depan yang yang lain di belakang.

Dengan usia yang sudah hampir mencapai empat puluh tahun, ia merasa sudah terlalu tua dan tak mungkin bisa melakukan split. Tapi ia tetap rajin berlatih. Tanpa disadarinya pada suatu hari ia tiba-tiba bisa split.

Dalam keheranannya ia cuma bisa bengong melihat dirinya split. Gurunya hanya tersenyum dan mengatakan bahwa ia mampu melakukannya karena ia terus berlatih. Usia ternyata bukan halangan. Ia tidak santai berjalan, tapi ia berlari.

Nana merasa sangat beruntung ketika diterima bekerja di sebuah supermarket. Tapi kemudian ia merasa cepat lelah. Ia harus berdiri berjam-jam setiap hari. Setiap pulang kerja kakinya terasa sakit dan kaku. Ia mulai sering menggerutu. Tak lama kemudian ia mulai sering terlambat datang. Karena merasa tidak suka dengan pekerjaannya, ia merasa tertekan. Ia jadi kurang suka makan sehingga badannya semakin kurus.

Pada saat yang bersamaan rekannya Mila dan Sapto tetap bekerja dengan baik. Bahkan Mila sangat rajin. Ia datang paling pagi, ia rajin berkeliling untuk mengecek barang dan kebersihan. Ia tidak pernah menggerutu. Kalau ditanya apakah ia tidak merasa lelah, ia hanya tersenyum dan menjawab: "Ya, tentu saja". Herannya, Mila tetap rajin.

Mila menghormati penyelianya dan banyak menggali ilmu darinya. Pada saat Nana merasa rendah diri untuk berkomunikasi dengan atasannya dan memilih menghindarinya, Mila justru sering meminta nasehatnya atau mengajak atasannya bertukar pikiran. Di saat Nana malas dan duduk bersembunyi di pojok, Mila rajin berkeliling membantu para pelanggan dan menyapa mereka dengan ramah. Tanpa disadari Mila semakin matang, caranya berkomunikasinya juga semakin baik. Ia tidak merasa rendah diri lagi pada saat berhadapan dengan orang lain. Wajahnya memancarkan semangat dan keramahan yang membuat orang lain semakin menyukainya. Pada saat Nana hanya berjalan, Mila berlari.

Untunglah Sapto melihat kemajuan Mila dan berusaha bersikap positif seperti Mila. Ia pun berlari. Ia telah melihat hasil yang dicapai Mila. Bowo sangat ingin bekerja sebagai sopir, tapi sayangnya ia kurang pengalaman. Akibatnya ia kurang mengenal jalan-jalan di Jakarta. Ia juga tidak hapal lokasi gedung-gedung perkantoran atau mal besar.

Tapi ketika ia diterima bekerja sebagai sopir di sebuah toko bahan bangunan, ia sangat senang. Ia tidak ingin gagal. Setiap saat ia menghafal jalan-jalan yang dilaluinya.

Ia tidak pernah malu bertanya. Ia membeli peta Jakarta dan menghabiskan berjam-jam setiap malam untuk mempelajarinya di rumah. Dalam waktu hanya satu setengah bulan sejak ia diterima bekerja ia sudah menguasai hampir 70% jalan-jalan di Jakarta. Kini ia tidak pernah bingung lagi karena ia dapat menjalankan pekerjaannya dengan sangat baik. Ia tidak hanya berjalan, ia telah berlari.

Banyak pelaku bisnis yang sukses menerapkan ilmu ini. berlarilah pada saat orang lain berjalan, maka kita akan mencapai hasil lebih banyak. Run!! Run!! Run!! ("Run four Your Success" oleh Lisa Nuryanti, Pemerhati Etika Dan Kepribadian)
















Semoga bisa nggugah semangat kita,,,
setiap jalan yang kita tempuh, pastia ada saja hambatan, rintangan,,
tinggal bagaimana kita bisa menyingkirkan dan menyelesaikan hambatan2 tersebut...
Dont give up prend!!!
Kita bisa, karena kita mampu!!!
yeaaahhhh....aku pasti sukses!!!!
Bismillahirrohmanirrohiim......

Sabtu, 20 Maret 2010

Bersyukurlah

Di dalam anda beraktivitas, anda wajib mensyukuri apapun yang menimpa anda.
Ini bukan masalah keberuntungan,
jadi ketika anda gagal ataupun berhasil, harus disikapi dengan bersyukur.
Bersyukur menuntun anda untuk senantiasa menyingkirkan sisi negatif dari hidup.
Bersyukur menuntun anda untuk senantiasa selalu berfikir positif.
Bersyukur menuntun anda untuk senantiasa berprasangka baik kepada setiap orang.
Bersyukur menuntun anda untuk senantiasa berprasangka baik kepada Sang Khalik.
Orang lain mungkin menyatakan bahwa anda tidak realistis.
Namun sebenarnya sikap anda jauh lebih realistis,
Bersyukur membebaskan anda dari kegundahan.
Bersyukur membebaskan anda dari kesuntukan.
Bersyukur membebaskan anda dari kecemasan.
Bersyukur membebaskan anda dari kekuatiran.
Bersyukur membebaskan anda dari kesalahan.
Bersyukur mendorong anda untuk bergerak maju penuh antusias.
Bersyukur mendorong anda untuk berusaha tanpa ragu-ragu.
Bersyukur mendorong anda untuk membangun kreativitas.
Bersyukur mendorong anda untuk mempertahankan mood dan semangat.
Bersyukur mendorong anda untuk menapak masa depan dengan penuh percaya diri.
Tak ada yang bisa meringankan hidup anda selain bersyukur.
Semakin banyak anda bersyukur, semakin luas anda bisa menerima.
Semakin banyak anda bersyukur, semakin luas anda membuka mata.
Semakin banyak anda bersyukur, semakin luas anda membuka wawasan.
Semakin banyak anda bersyukur, semakin luas anda berpijak pada ketegaran.
Sebaliknya……
Semakin banyak anda mengingkari semakin berat beban yang anda jejalkan pada diri anda.
Semakin banyak anda mengingkari semakin kerdil berperan di dunia.
Semakin banyak anda mengingkari semakin suntuk pikiran anda.
Semakin banyak anda mengingkari semakin tersisih anda dari pergaulan.

















Kebanyakan anda lebih terpaku pada kegagalan, lalu mengingkarinya.
Sedikit sekali orang melihat “kegagalan” itu sebagai bentuk “keberhasilan yang tertunda” lalu mensyukurinya.
“Kegagalan” membuahkan pengalaman yang tak terlupakan.
“Kegagalan” membentuk diri anda bersikap arif.
“Kegagalan” di satu sisi akan membuahkan hikmah di sisi lain.
Karena anda takkan pernah berhasil dengan menggerutu dan berkeluh kesah.
Anda berhasil karena berusaha.
Anda berhasil karena mau merentangkan daya imajinasi anda.
Anda berhasil karena bisa mengelola kreativitas anda.
Anda berhasil karena bisa jeli dalam melihat peluang.
Anda berhasil karena bisa memanfaatkan kesempatan.
Sedangkan mengapa anda mau berusaha, karena anda melihat sisi positif.
Hanya dengan bersyukurlah sisi positif itu tampak di hadapan anda.
...
...
copas dari note fb nya pak didik gunawan...
"matur nuwun bapak for share this...." :)

Rabu, 24 Februari 2010

Makmum masbuk

Hee...lagi lebay banged...dalam semalem 2 kali mosting...pengen berchas-chis-chus waee...:p

Sudah ada judul, langsung aee...
Makmum masbuk yaitu makmum yang tidak mendapatkan waktu yang cukup membaca Al-Fatihah seluruhnya kecuali hanya takbiratul ihram atau mendapatkan imamnya lagi ruku’..

Padahal, menurut buku yang sudah pernah saya baca (lupa judulnya), setelah imam membaca surat al-fatihah, malaikat ikut mendoakan kita dengan cara meng-Amin-i. Nah, apabila kita bersamaan mengucapkan "Amin", maka itu adalah doa yang makbul (Wallahu'alam). Akan sangat "eman2" jika kita tidak mendapatkannya. Kita tahu bahwa surat al-fatihah adalah doa yang kereeennn banget...
Pilihan ada di tanganmu...

Mulailah membiasakan diri untuk menjadi makmum yang masih bisa membaca al-fatihah..
Ingat2 waktu sholat, kalau perlu di alarm dan bersegeralah mengambil air wudhu...

Hemmm...satu lagi konsekuensi jadi makmum masbuk terutama untuk sholat shubuh dan isyak...
Karena jadi makmum masbuk, setelah sholat kudu matiin kipas angin, lampu dan nutup pintu langgar....(heee....nek ini berlaku bagi sayyaa....^^)
Tapi masih ada untungnya jg lhoo...soalnya dibantuin bapak-bapak buat nutupin jendela nya...hee..(lagi):p

Mari sholat berjamaah dan tepat waktu....!!!

I.K.H.T.I.A.R

Mbak Z: AssaLamualaikum..
Bagaimana sharusx ikhtiar seorang wanita,dlm mencari jodohx??apa yg hrs di lakukan..
Trimaksh sblmx..

Mas A: ikhtiar seorang wanita sharusy slalu perbaiki diri & trus perbaiki diri kearah ridhatullah,krn tlah Allah tntukn jdoh kta

*Salah satu percakapan di wall grup yang baru aku ikuti,,*
Yup,hal itu yg sering jd pertanyaan bagi kaum hawa. Wanita hanya bisa menunggu untuk dilamar dan mengucapkan "ya" saat proses lamaran. Padahal Allah mengajarkan agar kita senantiasa berikhtiar baru kemudian bertawakal....
Sepakat dan setuju sekali dengan jawaban mas A,,, kita lihat firman Allah berikut:
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)………”Q.S.:24:26

Kalo kita mengharapkan suami yang baik (sholeh), ya kita berusaha untuk memperbaiki diri dengan target menjadi wanita sholehah. Keep positive thinking ma Allah, Allah akan menepati janjiNya, kalo kita juga ada usaha (pastinya dengan doa juga).
Coba deh buka buku2 islam atau search di google tentang "wanita sholehah" mungkin bisa menginspirasi kita untuk menjadi lebih baik. Niatkan lillahi ta'ala...

Hemmm...tau ndak sih mbak, disonoo,,,si calon suami kita jg lagi berusaha menjadi laki-laki sholeh lhhooo....(yang ini, cuma nebak-nebak aja siy...buat menyupport diri sendiri dan berpikir positive dan positive...heee...:p )

Selain itu, jaga silaturahmi dengan baik...
Kata pak kadir (tetangga saya), list semua temen2 mu dari jaman dulu waktu masih maen masak2an mpe temen2 sekarang yang udah bisa bikin tempe goreng beneran....heee...:p (artine jaman cilik mpe gedhe)...karena dengan menyambung tali silaturahmi akan banyak manfaat yang bisa didapat...(termasuk jodoh)

keyword nya: ikhtiar, pray, positive thinking, ikhlas...
Wallahu'alam bishowab....

"Kami hanya ingin menjalankan perintahMu dan menjauhi laranganMu, maka jauhkanlah dan lindungilah kami dari segala tipu daya setan, Wahai Dzat yang menguasai qolbu". Amiiin...

Senin, 08 Februari 2010

MAPRO sembilanbelas...

Pagi ni seperti biasa ke kampus n standby di ruang bu nining, ngotak-atik kurva..hohoho...
dateng2 dah da partner ku, n disodorin jadwal profesi plus kalender akademisnya....
Ni dia nih:
Ujian masuk profesi: 1Februari 2010
Yudisium: 11 Februari 2010
KRS dan minat jurusan: 12-15 Februari 2010
Stadium general: 13 Februari 2010
Praktikum KIE: 14-21 Februari 2010
Kuliah reguler dan praktikum : 22 Februari-12 Juni 2010
Ujian tengah semester: 12-21 April 2010
Kuliah persiapan PBL Herbal: 22 April 2010
Minggu tenang: 14-19 Juni 2010
Ujian Akhir semester: 21-29 Juni 2010
Praktikum industri: 30 Juni- 6 Juli 2010
Responsi praktikum: 7-10 Juli 2010
Pembekalan PKPA dan pretes: 12-17 Juni 2010
KRS semester II: 20-24 Juli 2010
PKPA: agustus-desember 2010
Ujian komprehensif: Januari 2011
Penyumpahan apoteker: Februari 2011

Whuaaa....sempet syok, hhaa...ni hanya karena udah lama ngrasain jadi pengangguran selama 4bulan, n liat jdwl yg padet jd agak kaget (padahal wes biasa ky gitu...nggayane kumat :p )
woya, msh nambah lagi, tgl14-17 ada seminar, n wajibun datang!!hohoho...
ditengah ujian si mbak nikah, pas responsi melu ngurusi muktamar,whooo....??!!
Bismillahirrohmanirrohiim....
mulai detik ini, kudu lebih pinter menej waktu, lebih aktif, rajin baca2, lebih ngirit(soale kata temen, dikit2 nyungkil celengan, hehehee,,,)n slalu jaga kesehatan...
Semangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaattttttttttt!!!!!!!!!!
Welcome in new life, new spirit, n new smile....ha ha ha... :))

Februari 2011 new name---->>>> Istiqomah, S.Far, Apt ^__^

Selasa, 02 Februari 2010

Pribadi yang berprestasi??!! yuk yak yuukkk...

Sekiranya kita hendak berbicara tentang Islam dan kemuliaannya, ternyata tidaklah cukup hanya berbicara mengenai ibadah ritual belaka. Tidaklah cukup hanya berbicara seputar shaum, shalat, zakat, dan haji. Begitupun jikalau kita berbicara tentang peninggalan Rasulullah SAW, maka tidak cukup hanya mengingat indahnya senyum beliau, tidak hanya sekedar mengenang keramah-tamahan dan kelemah-lembutan tutur katanya, tetapi harus kita lengkapi pula dengan bentuk pribadi lain dari Rasulullah, yaitu : beliau adalah orang yang sangat menyukai dan mencintai prestasi!

Hampir setiap perbuatan yang dilakukan Rasulullah SAW selalu terjaga mutunya. Begitu mempesona kualitasnya. Shalat beliau adalah shalat yang bermutu tinggi, shalat yang prestatif, khusyuk namanya. Amal-amal beliau merupakan amal-amal yang terpelihara kualitasnya, bermutu tinggi, ikhlas namanya. Demikian juga keberaniannya, tafakurnya, dan aneka kiprah hidup keseharian lainnya. Seluruhnya senantiasa dijaga untuk suatu mutu yang tertinggi.

Ya, beliau adalah pribadi yang sangat menjaga prestasi dan mempertahankan kualitas terbaik dari apa yang sanggup dilakukannya. Tidak heran kalau Allah Azza wa Jalla menegaskan, "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah ..." (QS. Al Ahzab [33] : 21)

Kalau ada yang bertanya, mengapa sekarang umat Islam belum ditakdirkan unggul dalam kaitan kedudukannya sebagai khalifah di muka bumi ini? Seandainya kita mau jujur dan sudi merenung, mungkin ada hal yang tertinggal di dalam menyuritauladani pribadi Nabi SAW. Yakni, kita belum terbiasa dengan kata prestasi. Kita masih terasa asing dengan kata kualitas. Dan kita pun kerapkali terperangah manakala mendengar kata unggul. Padahal, itu merupakan bagian yang sangat penting dari peninggalan Rasulullah SAW yang diwariskan untuk umatnya hingga akhir zaman.

Akibat tidak terbiasa dengan istilah-istilah tersebut, kita pun jadinya tidak lagi merasa bersalah andaikata tidak tergolong menjadi orang yang berprestasi. Kita tidak merasa kecewa ketika tidak bisa memberikan yang terbaik dari apa yang bisa kita lakukan. Lihat saja shalat dan shaum kita, yang merupakan amalan yang paling pokok dalam menjalankan syariat Islam. Kita jarang merasa kecewa andaikata shalat kita tidak khusyuk. Kita jarang merasa kecewa manakala bacaan kita kurang indah dan mengena. Kita pun jarang kecewa sekiranya shaum Ramadhan kita berlalu tanpa kita evaluasi mutunya.

Kita memang banyak melakukan hal-hal yang ada dalam aturan agama tetapi kadang-kadang tidak tergerak untuk meningkatkan mutunya atau minimal kecewa dengan mutu yang tidak baik. Tentu saja tidak semua dari kita yang memiliki kebiasaan kurang baik semacam ini. Akan tetapi, kalau berani jujur, mungkin kita termasuk salah satu diantara yang jarang mementingkan kualitas.

Padahal, adalah sudah merupakan sunnatullah bahwa yang mendapatkan predikat terbaik hanyalah orang-orang yang paling berkualitas dalam sisi dan segi apa yang Allah takdirkan ada dalam episode kehidupan dunia ini. Baik dalam urusan duniawi maupun ukhrawi, Allah Azza wa Jalla selalu mementingkan penilaian terbaik dari mutu yang bisa dilakukan.

Misalnya saja shalat, "Qadaflahal mu’minuun. Alladziina hum fii shalaatihim" (QS. Al Mu’minuun [23] : 1-2). Amat sangat berbahagia serta beruntung bagi orang yang khusyuk dalam shalatnya. Artinya, shalat yang terpelihara mutunya, yang dilakukan oleh orang yang benar-benar menjaga kualitas shalatnya. Sebaliknya, "Fawailullilmushalliin. Alladziina hum’an shalatihim saahuun" (QS. Al Maa’uun [107] : 4-5). Kecelakaanlah bagi orang-orang yang lalai dalam shalatnya!

Amal baru diterima kalau benar-benar bermutu tinggi ikhlasnya. Allah Azza wa Jalla berfirman, "Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan shalat serta menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus" (QS. Al Bayyinah [98] : 5). Allah pun tidak memerintahkan kita, kecuali menyempurnakan amal-amal ini semata-mata karena Allah. Ada riya sedikit saja, pahala amalan kita pun tidak akan diterima oleh Allah Azza wa Jalla. Ini dalam urusan ukhrawi.

Demikian juga dalam urusan duniawi produk-produk yang unggul selalu lebih mendapat tempat di masyarakat. Lebih mendapatkan kedudukan dan penghargaan sesuai dengan tingkat keunggulannya. Para pemuda yang unggul juga bisa bermamfaat lebih banyak daripada orang-orang yang tidak memelihara dan meningkatkan mutu keunggulannya.

Pendek kata, siapapun yang ingin memahami Islam secara lebih cocok dengan apa-apa yang telah dicontohkan Rasul, maka bagian yang harus menjadi pedoman hidup adalah bahwa kita harus tetap tergolong menjadi orang yang menikmati perbuatan dan karya terbaik, yang paling berkulitas. Prestasi dan keunggulan adalah bagian yang harus menjadi lekat menyatu dalam perilaku kita sehari-hari.

Kita harus menikmati karya terbaik kita, ibadah terbaik kita, serta amalan terbaik yang harus kita tingkatkan. Tubuh memberikan karya terbaik sesuai dengan syariat dunia sementara hati memberikan keikhlasan terbaik sesuai dengan syariat agama. Insya Allah, di dunia kita akan memperoleh tempat terbaik dan di akhirat pun mudah-mudahan mendapatkan tempat dan balasan terbaik pula.

Tubuh seratus persen bersimbah peluh berkuah keringat dalam memberikan upaya terbaik, otak seratus persen digunakan untuk mengatur strategi yang paling jitu dan paling mutakhir, dan hati pun seratus persen memberikan tawakal serta ikhlas terbaik, maka kita pun akan puas menjalani hidup yang singkat ini dengan perbuatan yang Insya Allah tertinggi dan bermutu. Inilah justru yang dikhendaki oleh Al Islam, yang telah dicontohkan Rasulullah SAW yang mulia, para sahabatnya yang terhormat, dan orang-orang shaleh sesudahnya.

Oleh sebab itu, bangkitlah dan jangan ditunda-tunda lagi untuk menjadi seorang pribadi muslim yang berprestasi, yang unggul dalam potensi yang telah dianugerahkan Allah SWT kepada setiap diri hamba-hambanya. Kitalah sebenarnya yang paling berhak menjadi manusia terbaik, yang mampu menggenggam dunia ini, daripada mereka yang ingkar, tidak mengakui bahwa segala potensi dan kesuksesan itu adalah anugerah dan karunia Allah SWT, Zat Maha Pencipta dan Maha Penguasa atas jagat raya alam semesta dan segala isinya ini!

Ingat, wahai hamba-hamba Allah, "Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang munkar dan beriman kepada Allah ...!’ (QS. Ali Imran [3] : 110).

Selasa, 26 Januari 2010

Perbaikan gizi di "Hari Gizi" he he he

Lebih tepatnya kemaren, tgl 25 Januari 2010. Dikarenakan sesuatu hal, baru bisa posting sekarang..hehehe....
hemm...ada apa di hari gizi????
Hhhooo....ditempat saya (tepatnya di wilayah Ngampilan, Jogjakarta) diadakan serangkaian kegiatan berkenaan dengan hari Gizi. Kegiatan ini terlaksana kerjasama beberapa lembaga/organisasi yang ada di wilayah Ngampilan dan sekitarnya. Berawal dari instruksi PWA DIY yang menghimbau seluruh cabang di di DIY untuk melaksanakan kegiatan berkaitan dengan Hari Gizi. Akhirnya, PCA Ngampilan merangkul kami (PCNA ngampilan) beserta RS PKU Muhammadiyah, Stikes 'Aisyiyah, IGABA( Ikatan Guru TK ABA_red) dll untuk turut serta dalam kegiatan ini...
Oh iya,,kegiatan ini diselenggarakan di PAY Serangan...:)
Ni dia nih kegiatannya....
jam 6 pagi, ibu2 dan mbah2 dah standby di halaman PAY serangan, daftar ulang, trus langsung cek tensi...waaa...disini ruamee buanget...namanya juga ibu-ibu..hehehe...
jam 7, cek tensi di-cut dulu, lanjut senam lansia (senam tongkat,,?hohoho)...waa..ibu2 n mbah2 semangat sekali 'n gak kelupaan untuk tersenyum...:) (lucu liat gerakannya..hihihiii...)
jam 7.45, istirahat sejenak sambil menyantap bubur dan teh anget...hmmm....
ini niy PMT (Pemberian Makanan Tambahan)-nya buat ibu2 n mbah2...
jam 8, peserta dipersilakan masuk ke gedung serba guna untuk mengikuti acara inti.
disusul para tamu undangan yang satu persatu berdatangan...
(wakil dari PDA, ketua PWA, wakil dari PPA, pak RW setempat, pak lurah, pak camat, kepala puskesmas, wakil dari KUA, dll)
Setelah pembukaan, pembacaan alqur'an, menyanyikan mars Aisyiyah, sambutan2 (yang puanjang-puanjaaaaaaaang bgt, he ^^), kemudian baru penyuluhan kesehatan yang pembicaranya didatangkan dari RS PKU Muhammadiyah...
Yaa...kira2 jam 10 selesai semua...
Nah acara selanjutnya, cek tensi lagi(bagi ibu2, mbah2, plus panitia yang lum sempat), cek gula darah (yang ini harus bayar 10rb buat bayar alatnya), cek kadar lemak, plus minuman susu kedelai, anlene yang gratis tis tis....hehehe....
(ikutin smuaaa plus minum susu kedelainya, he...Alhamdulillah normal..^__^)
jam 11, saatnya posyandu balita,,,
hiiii gemes deh liat anak2 iniy,,,,ditimbang pake timbangan kodok, (mupeng), cek gigi, penyuluhan, and then PMT buat balita yang menu nya bener2 4 sehat 5 sempurna....^^

Di lain tempat,,,,tepatnya di aula stikes 'Aisyiyah (sebelah utara persis dari PAY)....dimulai dari jam 8 dan berakhir kira2 jam 10...
disitu kumpul semua anak2 TK ABA di wilayah ngampilan,,, duduk bersama mendengarkan cerita dari Kak Bimo, slain itu ada lomba masak makanan sehat yang diikuti wali per TK...
Pokoke Seruuuuu......^_^

Hosh hosh...
sekian berita dari sayya...hehe...^_^

Sabtu, 23 Januari 2010

Kuikhlaskan dirimu untuk Nya

Cinta adalah sebuah fitrah yang tiada terkira gejolaknya. Karena cinta kita bisa melakukan segalanya. Untuk cinta kita rela berkorban bahkan mengorbankan cinta itu sendiri demi tujuan yang lebih mulia. Artikel ini mengisahkan sepasang aktivis dakwah kampus yang saling mencinta namun mengikhlaskan cintanya pada orang yang dicintainya untuk Allah.

Seorang akhwat berproses dalam kemajuan dakwah yang pesat. Perlahan-lahan dirinya yang sederhana menjadi bunga yang merekah di ladang dakwah. Dia mengerahkan seluruh jiwa dan raganya untuk berjuang di jalan-Nya. Seakan-akan dia selalu melihat surga di ujung sana, menantinya dengan sepenuh senyuman cinta. Ia bergerak dengan suka cita sambil terus belajar mengeja ayat-ayat-Nya.

Perlahan-lahan dia mulai memasuki arena dakwah kampus yang sarat dengan ta’awun antara ikhwan-akhwat. Dia harus menyesuaikan diri dengan perubahan yang dramatis ini. Yang awalnya ia hanya bekerja sendirian kini ada partner dakwah ikhwan yang menemani. Bersama dengan aktivis yang lain mereka bergerak melakukan perubahan-perubahan kecil demi terciptanya kampus yang rindu Ilahi. Pepatah petitih jawa mengatakn, “Trisno jalaran seko kulino.” Maka singkatnya dalam hati kedua aktivis ini timbullah cinta, cinta kepada selain jenis yang merupakan fitrah tak terhingga.

Mereka saling mengetahui satu sama lain karena lingkungan tanpa sengaja menceritakan. Mereka mengenal satu sama lain karena Allah tanpa sadar menyatukan. Keduanya berada dalam lingkaran virus yang menelan banyak korban dari kalangan aktivis dakwah. That’s VMJ or Virus merah Jambu.

Ikhwan juga telah berubah dari yang dulunya bisa menjaga pandangan kini mulai menatap penuh perhatian dari kejauhan. Yang awalnya tegas kini jadi lebih lembut dan penuh canda. Beruntung Allah masih menjaga separuh hati mereka sehingga mereka masih menjaga jarak satu dengan yang lainnya walau ekspresi dan segala isyarat menandakan pertautan tak tampak diantara keduanya. Ya… keduanya telah menaruh harap pada yang lainnya…

Akhwat bagaikan tersadar dari mimpi panjang… Ia sadar cinta ini terlarang. Cinta ini menimbulkan bersitan-bersitan aneh kala melakukan kerja-kerja dakwah hingga akhirnya merobohkan pondasi dakwah itu sendiri. Ia sadar kini harapannya telah tertumpu pada satu dosa yang terselubung, dosa niat berbuat bukan lagi karena ridunya pada surga. Kini ia melakukannya demi cinta pada selain-Nya. Ia ingin melepaskan, tapi entah kenapa sulit sekali melakukan… Selalu ada celah kecil yang membuat mereka tanpa sengaja bertemu dan bekerjasama lagi. Walau pintu-pintu hati telah dikunci rapat untuknya, tetapi selalu ada kunci lainnya yang membuka gerbang cinta itu lagi. Kunci itu adalah harapannya pada sang ikhwan untuk menjadi pendamping hidupnya kelak. Entah kenapa muncul harapan itu. Padahal selama ini mereka tiada pernah berkomunikasi melainkan ketika ada agenda dakwah. Padahal mereka menjaga jarak dalam keseharian, tiada pernah melakukan tindakan maksiat fisik. Tapi akhirnya akhwat tersadar… mereka telah melakukan maksiat hati yang lebih parah akibatnya daripada maksiat fisik. Dan maksiat hati yang ia lakukan adalah menaruh harapan pada ikhwan itu sehingga seluruh pondasi amal bukan lagi karena Allah. Ya Ilahi rabbi… ampunilah hamba… rintihnya dalam keremangan malam…

Setiap malam akhwat berdoa agar dirinya terjauh dari itu semua. Isak tangis menemani malam-malamnya kala meminta. Ia merintih dalam bisu… Ia mengakui pada Yang Maha Mengetahui segala isi hati, bahwa ia memang sulit melepaskan ikhwan yang telah bersemayam di hatinya, tapi ia juga ingin membuangnya jauh-jauh dari segala harapnya. Ia menangis karena ia terlalu lemah untuk meminta sesuatu yang bertentangan dengan hatinya. Ia meminta dijauhkan dari ikhwan itu padahal ia tahu persis ia telah terlajur mencintai ikhwan itu dari relung hatinya. Ikhwan yang bertalenta itu telah menjadi bagian hatinya… Tapi ia tidak bisa meninggalkan ikhwan itu menetap di hatinya… Ia harus melepaskan ikhwan itu dari hatinya, demi cintanya pada Sang Khalik. Ia akan mengikhlaskan ikhwan itu kepada Allah… Jika mereka harus berpisah maka ia rela berpisah demi Allah, walau hati perih terasa meniggalkan jejak-jejak yang telah ternoda.

Tetapi ternyata sangatlah sulit melepaskan harapan yang telah ada, walau bukan karena-Nya. Berulangkali akhwat terjatuh dan tertatih dalam isak dan tangis. Meminta agar dijauhkan dari sesuatu yang ingin dimilikinya. Tapi karena ia takut pada Allah dan terlalu cinta pada-Nya, maka ia tak pernah berhenti meminta. Bahkan ia meminta… gantikan saja hatinya yang telah ternoda dengan hati yang lain, hati yang suci seputih kabut, hati milik para bidadari surga. Tapi apakah mungkin hadiah itu diberikan Allah pada-Nya? Sedang ia hanyalah seorang manusia yang bergelimang dosa tak tampak. Bersitan itu telah menimbulkan hatinya hitam sepekat arang. Masihkah ada pintu surga yang bisa kulalui, wahai Rabb??? Batin sang akhwat dalam hatinya…

Perlahan malam menggantikan siang dan mentari berganti rembulan. Telah berjuta kali hatinya meminta, lalu ia terjatuh dan merangkak dalam kegelapan. Harapannya timbul tenggelam karena sang ikhwan terus menatapnya dari balik hijab dan menunggunya mengucapkan kata yang sama. Tapi sang akhwat tiada merasa perlu mengatakannya karena cinta yang dia berikan kepada ikhwan itu telah ternoda oleh nafsu. Akhwat hanya berharap ada secercah cahaya yang memberinya kekuatan untuk bangkit. Bangkit dari harapan tak bertepi yang melahirkan fenomena kehidupan. Akhirnya Allah mengabulkan pintanya dalam cahaya remang misyqat bening di tembok surga…

Kini akhwat tahu bahwa dirinya tak lagi menjadi harapan bagi sang ikhwan… Alam menceritakan bahwa sang ikhwan telah ghadul bashar bahkan dari jarak ribuan kilometer. Bahwa sang ikhwan telah tegas seperti sedia kala ketika harus berhadapan dalam agenda dakwah. Bahwa sang ikhwan semakin khusyuk dalam munajat dan ikhtiyarnya mendekati Allah. Bahwa sang ikhwan telah menjadikan Allah sebagai tumpuannya dalam setiap sujud dan takbir. Bahwa sang ikhwan semakin karib dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan tadabburnya. Subhanallah…

Perlahan airmata akhwat menitik mendengar alam mengisahkan. Akhwat tahu ia sedih sekali mengetahui kini dirinya tiada lagi yang mencinta, tapi ia juga bahagia dirinya yang dhoif dan fana ini tak mengotori hati ikhwan yang khusyuk bermunajat pada Sang Ilahi Rabbi. Kini ia tahu bahwa mereka saling mengikhlaskan satu sama lainnya karena cinta mereka pada Allah. Mereka ada untuk Allah dan akan selamanya seperti itu. Kini hijab hijau yang terhampar diantara keduanya panjang terbentang dan tidak akan terbuka selama-lamanya kecuali takdir Allah mengatakan berbeda.

Akhwat itu tersenyum pada Allah dalam tangis malamnya. Akhwat itu menangis haru pada Allah dalam relung hatinya. Andai mereka tahu rasanya mengikhlaskan kekasih yang dicinta demi Allah, maka tiada lagi Virus Merah Jambu mengantarkan para aktivis dakwah lain ke panasnya bara neraka. Thanks a lot Allah… Engkau selamatkan hamba dari panasnya bara neraka. Semoga hamba layak menjadi bidadari surga-Mu… kata akhwat itu dalam hati. Akhwat itu lalu memberikan senyuman manis pada dunia dan ia terlelap di sajadah tuanya untuk selama-lamanya…

Untuk setiap aktivis dakwah…
Jagalah Allah di hatimu, maka Allah akan menjagamu selalu. Selamanya…

Meraih SUKSES!!!

"Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu lupakan bagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain. Sebagai mana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan dimuka bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." (QS. Al-Qashash: 77)

"Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari orang mukmin yang lemah." (Al-Hadist)


Kita diciptakan oleh Allah bukan untuk menjadi pecundang, tapi kita telah disiapkan oleh Allah, berpotensi untuk sukses. Tidak hanya pada ukuran dunia tapi juga untuk ukuran akhirat.

Rasulullah tidak hanya di akhirat tapi didunia juga sukses. Beliau tidak mau menjadi beban bagi orang lain. Usia 12 tahun sudah melakukan perjalanan untuk berdagang dan pada usia 25 tahun telah menjadi seorang pemuda yang bermutu akhlaknya dan terpercaya pribadinya.

Rasul merupakan pemuda yang sukses karena, pada saat memberikan mas kawin atau mahar pada Siti Khodijah, Rasul memberikan sebanyak 20 ekor unta muda yang artinya pada saat itu telah menjadi seorang pengusaha kaya raya yang sangat sukses.

Untuk menjadi pribadi yang sukses maka kita harus "tenang" karena keyakinan akan adanya kekuasaan Allah. Lalu, "terencana" dalam melakukan sesuatu, baru "tawakal". Kemudian "terampil" dalam berkerja; "tertib" dalam kehidupan; "tekun" dan "istiqamah" dalam mengatasi kejemuan; "tegar" dan sabar dalam menerima musibah dari berbagai macam kejadian; "tawadhu" atau rendah hati, karena kesombongan merupakan sarana yang paling efektif untuk menjatuhkan martabat kita.

Kesuksesan sejati adalah ketika kita berhasil meyakini semua ini adalah milik Allah, yang membuat kita menjadi tawadhu dan rendah hati, terus-menerus membersihkan hati dan terus meningkatkan kemampuan untuk mempersembahkan yang terbaik, yang terlihat dari kemuliaan akhlak dan sempurnanya amal dengan hati yang ikhlas. Insya Allah kita akan mendapatkan kesuksesan di dunia dan akhirat.
Amiiin...